TINJAUAN
PUSTAKA TANAMAN SALAM (Syzygium polyanthum)
Salam adalah
nama tumbuhan yang merupakan penghasil rempah dan merupakan salah satu tanaman
obat di Indonesia (Joshi dkk., 2012). Tumbuhan salam merupakan tumbuhan yang
banyak ditanam untuk menghasilkan daunnya (Versteegh, 2006). Beberapa nama yang
dimiliki oleh tumbuhan ini yaitu ubai serai (Melayu), manting (Jawa), dan gowok
(Sunda). Nama ilmiah dari tumbuhan ini yaitu Syzygium polyanthum (Wight.) Walp
atau Eugenia polyantha Wight (Enda, 2009). Baca juga Manfaat Ajaib Daun Salam dan Cara Tepat Meramunya... Selamat membaca :)
|
Kandungan Kimia Daun Salam |
1. KLASIFIKASI
TANAMAN SALAM
Adapun
klasifikasi tumbuhan salam menurut van Steenis, 2003 sebagai berikut:
- Kingdom :
Plantae
- Superdivisi
: Spermatophyta
- Class :
Dicotyledoneae
- Order :
Myrtales
- Family :
Myrtaceae
- Genus :
Syzygium
- Species :
Syzygium polyanthum (Wight.) Walp
2. KARAKTERISTIK
TANAMAN SALAM
Tumbuhan
salam tumbuh di ketinggian 5 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut. Pohon
salam dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.800
m (Dalimarta, 2000). Tumbuhan salam termasuk dalam tumbuhan menahun atau
tumbuhan keras karena dapat mencapai umur bertahun-tahun (Sumono dan Wulan,
2009; Fahrurozy, 2012). Tumbuhan salam merupakan pohon atau perdu. Memiliki
tinggi berkisar antara 18 m hingga 27 m dan biasanya tumbuh liar di hutan. 8
Arah tumbuh batang tegak lurus dengan bentuk batang bulat dan permukaan yang
beralur, batangnya berkayu biasanya keras dan kuat. Cara percabangan batangnya
monopodial, batang pokok selalu tampak jelas. Memiliki arah tumbuh cabang yang
tegak (Fahrurozy, 2012). Bunga tumbuhan salam kebanyakan adalah bunga banci
dengan kelopak dan mahkota masing-masing terdiri atas 4-5 daun kelopak dan
jumlah daun mahkota yang sama, kadang-kadang berlekatan. Bunganya memiliki
banyak benang sari, kadang-kadang berkelopak berhadapan dengan daun-daun
mahkota. Tangkai sari berwarna cerah, yang kadang-kadang menjadi bagian bunga.
Bakal buah tenggelam dan mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak,
dengan 1-8 bakal biji dalam tiap ruang. Biji memiliki sedikit atau tanpa endosperm,
lembaga lurus, bengkok atau melingkar (van Steenis, 2003). Daun salam memiliki
bentuk daun yang lonjong sampai elip atau bundar telur sungsang dengan pangkal
lancip, sedangkan ujungnya lancip sampai tumpul dengan panjang 50 mm sampai 150
mm, lebar 35 mm sampai 65 mm, dan terdapat 6 sampai 10 urat daun lateral.
Panjang tangkai daun 5 mm sampai 12 mm (Dit Jen POM, 1980). Daun salam
merupakan daun tunggal yang letaknya berhadapan. Permukaan daunnya licin dan
berwarna hijau muda dan jika diremas berbau harum (Dalimartha, 2000). Tumbuhan
salam memiliki bunga majemuk yang tersusun dalam malai yang keluar dari ujung
ranting, berwarna putih dan baunya harum (Dalimartha, 2000). 9 Buahnya termasuk
buah buni dengan diameter 8-9 mm. Buah yang masih muda berwarna hijau dan
setelah masak menjadi merah gelap, memiliki rasa agak sepat (Dalimartha, 2000).
3. KANDUNGAN
KIMIA DAUN SALAM
Daun salam
mengandung minyak atsiri (sitral, eugenol), tanin, dan flavonoid (Dalimartha,
2000; Sumono dan Wulan, 2009).
a. Minyak
Atsiri
Aktivitas
biologi minyak atsiri terhadap serangga dapat bersifat menolak (repellent),
menarik (attractant), racun kontak (toxic), racun pernafasan (fumigant),
mengurangi nafsu makan (antifeedant), menghambat peletakan telur (oviposition
deterrent), menghambat petumbuhan, menurunkan fertilitas, serta sebagai
antiserangga vektor (Hartati, 2012).
b. Tanin
Sedangkan
senyawa tanin memiliki rasa yang pahit sehingga dapat menyebabkan mekanisme
penghambatan makan pada serangga (Utami, dkk., 2010). Selain itu senyawa tanin
berpengaruh pada serangga dalam hal oviposisi (BBPPTP Ambon, 2013).
c. Flavonoid
Senyawa
flavonoid dapat menghambat transportasi asam amino leusin dan bersifat
toksisitas terhadap serangga (BBPPTP Ambon, 2013). Salah satu golongan
flavonoid yaitu rotenon, mempunyai efek mematikan pada serangga (Utami, dkk.,
2010). Beberapa sifat khas dari 13 flavonoid yaitu memiliki bau yang sangat
tajam, rasanya yang pahit, dapat larut dalam air dan pelarut organik, dan juga
mudah terurai pada temperatur tinggi. Dinata (2008), mengatakan bahwa flavonoid
merupakan senyawa yang dapat bersifat menghambat makan serangga. Flavonoid
berfungsi sebagai inhibitor pernapasan sehingga menghambat sistem pernapasan
nyamuk yang dapat mengakibatkan nyamuk Aedes aegypti mati (Dinata, 2008).
Demikian kandungan ilmiah atau kimia yang
dimiliki daun Salam. Silakan tinggalkan komentar jika
ada pengalaman dan masukan yang lebih baik. Terima kasih untuk http://digilib.unila.ac.id/3807/14/BAB%20II.pdf. Selamat mengetahui dan semoga
bermanfaat kawan!
---------------------------------------------------------
BERANDA (ketahui lebih dalam)
I really appreciate your support on this.
ReplyDeleteLook forward to hearing from you soon.
I’m happy to answer your questions, if you have any.
แจกเครดิตฟรี ฝากถอนง่าย
เครดิตฟรี
คาสิโนออนไลน์
Many thanks for your kind invitation. I’ll join you.
ReplyDeleteWould you like to play cards?
Come to the party with me, please.
See you soon...
แจกเครดิตฟรี ฝากถอนง่าย
แจกเครดิตฟรี ฝากถอนง่าย
เล่นบาคาร่า
เครดิตฟรี